Suporter adalah pemain keduabelas. Lewat dukungan mereka, para pemain lebih terlecut buat meraih kemenangan.
Namun, mereka terkadang juga bisa menjadi boomerang. Apalagi ketika tim yang didukungnya kalah.
Tekanan psikis kepada pemain semakin tinggi lantaran dituntut harus meraih hasil maksimal.
Sementara di sisi lain, hasil yang mereka harapkan tak kunjung datang. Emosi pun mudah meletup yang akhirnya berujung pada kericuhan.
Kasus bentrokan suporter yang terjadi saat laga Persija Jakarta dan Sriwijaya pekan lalu bukanlah yang pertama.
Sebelumnya, Liga Indoensia sudah "akrab" dengan bentrokan suporter.
Kendati korban berjatuhan, para suporter rupanya tak pernah jera. Aksi mereka terus berulang.
Semoga tidak ada kericuhan antar suporter lagi yang mengakibatkan kematian ,suporter Indonesia harus dewasa harus damai semua harus intropeksi diri.
Berikut 7 peristiwa bentrok suporter Indonesia yang berujung kematian :
1. Aremania Meninggal di Sragen
Duel panas yang terjadi antara Persebaya Surabaya dan Arema Malang 19 Desember 2015 lalu merembet ke barisan suporter.
Sama seperti laga Persija versus Persib Bandung, duel kedua tim bisa disebut sebagai "El Classico versi Indonesia". Tak ayal, atmosfer pertandingan pasti rentan bentrokan.
Itu pula yang terjadi pada pertandingan. Dua suporter terlibat bentrok dalam perjalanan menuju Sleman, Yogyakarta.
Tawuran dua suporter fanatik itu terjadi di dua titik berbeda di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Du orang dilaporkan tewas.
Menurut Kasat Sabhara Polres Sragen AKP Hartono ketika itu, kerusuhan dua suporter terjadi di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen dan bengkel batas kota Nglorok Sragen, sekitar pukul 04.15 WIB, Sabtu pagi (19/12)
“Korban meninggal adalah suporter Arema Malang yakni Eko Prasetyo (30) warga RT 19/04 Pandesari Batu Malang dan sopir Suzuki Carry, Slamet warga Malang,” ujar Hartono.
ADS HERE !!!